Print Page Options
Previous Prev Day Next DayNext

M’Cheyne Bible Reading Plan

The classic M'Cheyne plan--read the Old Testament, New Testament, and Psalms or Gospels every day.
Duration: 365 days
Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Version
Error: 'Hakim-hakim 12 ' not found for the version: Alkitab Mudah Dibaca
Kisah Para Rasul 16

Timotius pergi Paulus dan Silas

16 Paulus juga mengunjungi kota Derbe dan Listra. Di situ ada seorang pengikut yang bernama Timotius. Ibunya adalah seorang Yahudi yang sudah percaya, sedangkan ayahnya adalah seorang Yunani. Orang percaya di kota Listra dan Ikonium mengenal Timotius sebagai orang yang sangat baik. Paulus ingin agar Timotius ikut bersamanya, tapi semua orang Yahudi yang tinggal di daerah itu. Mereka tahu ayah Timotius adalah seorang Yunani. Jadi, Paulus menyunat Timotius untuk menyenangkan orang Yahudi.

Kemudian Paulus dan orang-orang yang bersamanya mengunjungi kota-kota lainnya. Mereka menjelaskan kepada orang percaya aturan dan keputusan dari para rasul dan penatua gereja di Yerusalem. Mereka minta agar orang-orang percaya di sana menaati semua peraturan itu.[a] Maka jemaat-jemaat itu menjadi semakin kuat dalam iman mereka kepada Allah dan jumlah mereka terus bertambah setiap harinya.

Allah memanggil Paulus ke Makedonia

Paulus dan orang-orang yang bersamanya melanjutkan perjalanan mereka melalui wilayah Frigia dan Galatia karena Roh Kudus tidak mengijinkan mereka memberitakan berita Tuhan di daerah Asia. Ketika tiba di perbatasan daerah Misia, mereka berusaha masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengijinkan mereka pergi ke sana. Maka mereka melewati daerah Misia dan pergi ke kota Troas.

Malam itu Paulus mendapat suatu penglihatan. Seorang laki-laki dari Makedonia sedang berdiri di sana dan memohon kepada Paulus, katanya “Datanglah ke Makedonia dan tolonglah kami.” 10 Setelah Paulus mendapat penglihatan itu, kami[b] segera bersiap-siap untuk berangkat ke Makedonia. Kami mengerti bahwa Allah memanggil kami untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang-orang di Makedonia.

Pertobatan Lidia

11 Dari kota Troas, kami berlayar ke pulau Samotrake. Keesokan harinya, kami berlayar ke kota Neapolis. 12 Dari sana, kami pergi ke kota Filipi. Filipi adalah kota jajahan Roma yang menjadi kota utama di Makedonia. Kami tinggal di sana selama beberapa hari.

13 Pada hari Sabat kami pergi ke luar pintu gerbang kota dan berjalan menyusuri sungai. Kami menduga bahwa ada rumah sembahyang di sekitar situ. Beberapa perempuan sedang berkumpul di sana, jadi kami duduk dan berbicara dengan mereka. 14 Di antara mereka ada seorang wanita bernama Lidia dari kota Tiatira yang bekerja menjual kain ungu. Lidia menyembah Allah yang benar.[c] Tuhan membuka hatinya sehingga ia menerima apa yang diajarkan oleh Paulus. 15 Setelah ia dan semua orang yang tinggal di rumahnya dibaptis, Lidia berkata, “Jika kamu menganggap aku benar-benar orang yang setia kepada Tuhan Yesus, datang dan tinggallah di rumahku.” Ia membujuk kami untuk menetap di rumahnya.

Paulus dan Silas di penjara

16 Suatu hari kami dalam perjalanan ke tempat berdoa, dan seorang pembantu perempuan menemui kami. Ia memiliki roh jahat yang memberinya kemampuan untuk meramal tentang masa depan. Dengan ramalannya, ia menghasilkan banyak uang untuk majikan-majikannya. 17 Perempuan itu mengikuti Paulus dan kami semua. Ia berteriak terus-menerus, “Orang-orang ini adalah para pelayan Allah Yang Mahatinggi! Mereka datang untuk menjelaskan bagaimana kamu bisa diselamatkan!” 18 Perempuan itu terus melakukan hal ini berhari-hari. Paulus merasa sangat terganggu, sehingga ia bilang kepada roh itu, “Dalam nama Yesus Kristus, aku perintahkan kamu keluar dari dia!” Pada saat itu juga, roh itu keluar.

19 Ketika melihat hal itu, para majikan perempuan itu menyadari bahwa mereka tidak bisa lagi menggunakan perempuan itu untuk menghasilkan uang. Jadi, mereka menangkap Paulus dan Silas dan menyeret keduanya ke tempat umum untuk menghadap yang berwenang. 20 Mereka membawa Paulus dan Silas menghadap para pejabat Roma dan berkata, “Mereka ini orang-orang Yahudi dan mereka sedang membuat masalah di kota kita. 21 Mereka mengajarkan kebiasaan-kebiasaan yang tidak diijinkan bagi kita sebagai orang Roma.”

22 Orang banyak bersama-sama menyerang Paulus dan Silas. Para pejabat merobek pakaian Paulus dan Silas, lalu memerintahkan agar mereka dipukuli dengan tongkat kayu. 23 Setelah mendapat pukulan yang sangat berat, Paulus dan Silas dijebloskan ke dalam penjara. Pejabat itu memerintahkan kepala penjara untuk menjaga keduanya dengan ketat. 24 Ketika ia mendengar perintah khusus itu, ia masukkan Paulus dan Silas ke penjara bagian dalam dan mengikat kaki mereka di antara balok-balok yang besar.

25 Kira-kira tengah malam, Paulus dan Silas berdoa dan memuji Allah. Para tahanan lainnya mendengar pujian mereka. 26 Tiba-tiba terjadi gempa bumi yang sangat kuat sehingga terguncanglah bagian dasar penjara itu. Semua pintu penjara terbuka dan rantai pada tahanan-tahanan terlepas. 27 Ketika kepala penjara terbangun dan melihat pintu-pintu penjara sudah terbuka, ia mengira para tahanan sudah melarikan diri, maka ia mencabut pedangnya dan hendak membunuh diri.[d] 28 Tetapi Paulus berteriak, “Jangan membunuh dirimu! Kami semua masih ada di sini!”

29 Kepala penjara itu perintahkan orang untuk membawa lampu. Lalu ia berlari ke penjara bagian dalam dengan gemetaran karena ketakutan, ia sujud di depan Paulus dan Silas. 30 Kemudian ia membawa mereka ke luar dan berkata, “Tuan-tuan, apa yang harus aku lakukan supaya aku bisa selamat?”

31 Mereka berkata kepadanya, “Percayalah kepada Tuhan Yesus, maka kamu akan diselamatkan; kamu dan semua orang yang tinggal bersamamu.” 32 Lalu Paulus dan Silas menyampaikan berita Tuhan kepada kepala penjara dan semua orang yang tinggal di rumahnya. 33 Hari sudah larut malam, tetapi kepala penjara itu membawa Paulus dan Silas dan membersihkan luka-luka mereka. Kemudian ia dibaptis, demikian juga dengan semua orang yang tinggal di rumahnya. 34 Setelah itu, ia membawa masuk Paulus dan Silas ke rumahnya dan memberi mereka makan. Semua orang sangat bersukacita karena sekarang mereka percaya kepada Allah.

35 Keesokan harinya para pejabat Romawi mengutus beberapa pengawal kepada kepala penjara dengan pesan, “Lepaskanlah kedua orang itu!”

36 Kepala penjara berkata kepada Paulus, “Para pejabat mengutus pengawal-pengawal ini untuk membebaskanmu. Sekarang, kamu boleh pergi. Pergilah dalam damai!”

37 Tetapi Paulus berkata kepada para pengawal itu, “Para pejabat telah menghukum kami di depan umum dan memenjarakan kami tanpa melalui persidangan yang benar, padahal kami adalah warga negara Romawi.[e] Sekarang, mereka ingin kami pergi dengan diam-diam? Kami tidak mau. Mereka harus datang ke sini dan membawa kami ke luar!”

38 Para pengawal itu menyampaikan kepada para pejabat apa yang dikatakan Paulus. Ketika mereka sadar bahwa Paulus dan Silas adalah warga negara Romawi, mereka sangat ketakutan. 39 Maka mereka datang untuk memohon maaf kepada Paulus dan Silas. Mereka membawa keduanya keluar dari penjara dan minta supaya mereka meninggalkan kota itu. 40 Tetapi setelah Paulus dan Silas keluar dari penjara, mereka pergi ke rumah Lidia. Mereka menemui beberapa orang percaya di sana dan menguatkan hati mereka. Lalu Paulus dan Silas pergi.

Error: 'Yeremia 25 ' not found for the version: Alkitab Mudah Dibaca
Markus 11

Yesus masuk ke Yerusalem seperti seorang raja

(Mat 21:1-11; Luk 19:28-40; Yoh 12:12-19)

11 Yesus dan pengikut-Nya mendekati Yerusalem. Mereka sampai di kota Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun. Yesus memberi tugas khusus kepada dua pengikut-Nya. Kata-Nya kepada mereka, “Pergilah ke kota yang kamu lihat di seberang sana. Ketika kamu masuk ke sana, kamu akan melihat seekor keledai muda yang terikat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah kemari. Jika ada orang yang bertanya, ‘Mengapa kamu mengambil keledai itu?’ katakanlah kepada mereka, ‘Tuhan butuh keledai itu, dan Ia akan mengembalikan secepatnya.’”

Kedua pengikut itu pergi ke kota dan mereka menemukan seekor keledai muda terikat di jalan dekat pintu sebuah rumah, dan mereka melepaskan talinya. Beberapa orang yang berdiri di sana melihatnya dan bertanya, “Apa yang sedang kamu lakukan? Mengapa kamu lepaskan tali keledai itu?” Keduanya menjawab sesuai yang dikatakan Yesus kepada mereka, dan orang-orang itu membiarkan mereka membawa keledai itu.

Mereka membawa keledai itu kepada Yesus. Mereka menaruh jubah mereka di atas punggung keledai, dan Yesus duduk di atasnya. Banyak orang membentangkan jubah mereka di jalan bagi Yesus. Yang lainnya memotong ranting-ranting di ladang dan menyebarkannya di jalan. Sebagian dari mereka berjalan di depan Yesus. Yang lain berjalan di belakang-Nya. Semua orang berseru:

“‘Pujilah[a] Dia!
    Selamat datang! Allah berkati Dia yang datang dalam nama Tuhan!’(A)
10 Allah berkati kerajaan bapa kita, Daud.
    Kerajaan itu akan datang!
Pujilah Allah di surga!”

11 Yesus masuk ke Yerusalem dan pergi ke Bait Allah. Ia melihat semua yang ada di sekeliling Bait Allah, tetapi hari sudah larut. Maka Ia pergi ke Betania bersama kedua belas rasul.

Yesus mengutuk pohon ara

(Mat 21:18-19)

12 Keesokan harinya, ketika Yesus dan pengikut-Nya meninggalkan Betania, Ia merasa lapar. 13 Dari jauh, Ia melihat pohon ara yang berdaun lebat. Lalu Ia pergi mendekatinya untuk melihat apakah ada buahnya. Tetapi Ia tidak menemukan apa pun selain daunnya, karena waktu itu bukan musim buah ara. 14 Yesus bilang kepada pohon itu, “Tidak ada orang yang akan makan buahmu lagi.” Dan pengikut-Nya mendengar apa yang dikatakan.

Yesus membersihkan Bait Allah

(Mat 21:12-17; Luk 19:45-48; Yoh 2:13-22)

15 Ketika Yesus dan para pengikut-Nya kembali ke Yerusalem, mereka masuk ke pelataran Bait Allah. Yesus mulai mengusir orang-orang yang berdagang di situ. Ia menjungkir-balikkan meja-meja penukar uang dan juga bangku-bangku penjual burung merpati. 16 Ia tidak mengijinkan seorang pun membawa barang dagangan mereka melewati pelataran Bait Allah. 17 Setelah itu, Yesus mulai mengajar orang banyak dan berkata, “Ada tertulis dalam Kitab Suci, ‘Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi semua bangsa.’(B) Tetapi kamu sudah mengubahnya menjadi ‘sarang pencuri’.”(C)

18 Ketika para imam kepala dan guru Taurat mendengar perkataan Yesus itu, mereka mulai mencari jalan untuk membunuh-Nya. Mereka takut kepada-Nya sebab semua orang kagum mendengar ajaran-Nya. 19 Malam itu Yesus dan pengikut-Nya meninggalkan kota itu.

Yesus menunjukkan kuasa iman

(Mat 21:20-22)

20 Keesokan paginya, Yesus berjalan bersama pengikut-Nya dan mereka melihat pohon ara yang kemarin dikutuk-Nya itu sudah menjadi layu dan mati sampai ke akar-akarnya. 21 Petrus ingat pohon itu dan berkata kepada Yesus, “Guru, lihatlah! Kemarin Engkau mengutuk pohon ara itu, sekarang pohon itu sudah kering dan mati!”

22 Yesus menjawab, “Percayalah kepada Allah. 23 Sesungguhnya, kamu bisa katakan kepada gunung ini, ‘Pergilah, masuklah ke dalam laut.’ Jika hatimu tidak ragu dan kamu percaya bahwa apa yang kamu katakan itu akan terjadi, maka Allah akan lakukan itu untukmu. 24 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, mintalah apa saja yang kamu inginkan di dalam doa. Jika kamu percaya bahwa kamu telah menerimanya, maka apa yang kamu minta itu akan menjadi milikmu. 25 Apabila kamu sedang berdoa dan ingat kalau kamu marah kepada seseorang karena suatu hal, ampunilah orang itu. Ampunilah mereka supaya Bapamu yang di surga juga mengampuni segala kesalahanmu. [26 Tetapi jika kamu tidak mengampuni orang lain, maka Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni segala kesalahanmu.]”[b]

Pemimpin Yahudi meragukan kuasa Yesus

(Mat 21:23-27; Luk 20:1-8)

27 Yesus dan pengikut-Nya kembali ke Yerusalem. Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di pelataran Bait Allah, datanglah para imam kepala, guru Taurat dan pemimpin Yahudi menemui-Nya. 28 Kata mereka kepada-Nya, “Katakan kepada kami! Dengan kuasa apa Engkau lakukan hal-hal ini? Siapakah yang memberi-Mu kuasa ini?”

29 Jawab Yesus, “Aku juga akan bertanya sesuatu kepada kamu. Jika kamu dapat menjawabnya, Aku juga akan memberitahukan kepadamu dengan kuasa siapa Aku melakukannya. 30 Sekarang katakan kepada-Ku, ketika Yohanes membaptiskan orang-orang, dari manakah kuasanya itu? Dari Allah atau dari manusia? Jawablah Aku.”

31 Mereka semua merundingkan pertanyaan Yesus itu, “Jika kita menjawab asalnya dari Allah, Ia akan berkata, ‘Tetapi mengapa kamu tidak percaya kepada Yohanes?’ 32 Tetapi kita juga tidak bisa katakan bahwa baptisan Yohanes berasal dari manusia.” (Para pemimpin Yahudi ini takut kepada orang banyak karena orang-orang itu percaya bahwa Yohanes adalah seorang nabi.)

33 Jadi, beginilah jawaban mereka, “Kami tidak tahu jawabannya.”

Lalu Yesus berkata lagi kepada mereka, “Kalau begitu, Aku juga tidak akan mengatakan kepadamu siapakah yang memberikan Aku kuasa untuk melakukan semuanya ini.”

Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca @ 2021 Bible League International