Read the New Testament in 24 Weeks
6 1-2 Jadi, kita seharusnya sudah lulus dari ajaran-ajaran dasar tentang Kristus. Kita perlu maju terus bukan mundur ke awal lagi. Kehidupan baru kita dimulai dengan berpaling dari kejahatan yang kita lakukan dan dengan percaya pada Allah. Itulah ketika kita diajar tentang baptisan,[a] penumpangan tangan di atas orang-orang untuk memberkati mereka, kebangkitan dari kematian dan penghakiman akhir. Sekarang kita perlu maju dengan ajaran yang lebih dalam. 3 Dan ini yang akan kita lakukan jika Allah mengijinkannya.
4-6 Setelah orang-orang meninggalkan jalan Kristus, bisakah kamu membuat mereka untuk mengubah hidupnya lagi? Aku berbicara tentang orang yang telah belajar kebenaran, menerima karunia Allah dan mengambil bagian dalam Roh Kudus. Mereka sudah diberkati untuk mendengar kebaikan firman Allah dan melihat kekuasaan besar dari dunia baru-Nya. Tetapi lalu mereka meninggalkan semuanya itu, dan ini tidak mungkin untuk membuat mereka berubah lagi. Ini adalah karena mereka yang murtad sudah menyalibkan Kristus lagi dan mempermalukan Dia di depan semua orang.
7 Ada orang yang seperti tanah yang memperoleh banyak air hujan dan menghasilkan panen yang baik bagi mereka yang menggarapnya. Tanah seperti itu memperoleh berkat Allah. 8 Tetapi orang lain seperti tanah yang hanya menumbuhkan duri dan semak belukar. Tanah itu tidak berguna dan dalam bahaya kutukan Allah, dan akhirnya akan dibakar.
9 Saudara-saudari yang terkasih, jangan salah mengerti apa yang kami maksudkan. Kami pikir kamu tidak perlu diperingatkan. Kami merasa yakin bahwa kamu berada dalam keadaan lebih baik, melakukan hal-hal baik karena sudah diselamatkan. 10 Allah itu adil dan Ia tidak akan melupakan semua pekerjaan yang telah kamu lakukan. Ia juga akan mengingat kasih yang telah kamu tunjukkan kepada-Nya melalui bantuanmu bagi sesama orang percaya, dan bahwa kamu terus membantu mereka. 11 Kami ingin masing-masing kalian terus menunjukkan semangat yang sama sampai akhir hidupmu. Jadi, terpenuhilah apa yang menjadi harapanmu. 12 Kami tidak mau kamu menjadi malas. Kami mau kamu seperti mereka, yang karena iman dan kesabaran mereka, akan mendapatkan apa yang dijanjikan Allah.
Janji Allah tidak pernah berubah
13 Ketika Allah berjanji kepada Abraham, Ia membuat sumpah atas nama-Nya sendiri karena tidak ada seorang pun yang lebih berkuasa dari-Nya. 14 Allah berkata, “Aku benar-benar akan memberkatimu dan Aku akan memberikan kepadamu keturunan yang banyak.”(A) 15 Abraham menunggu dengan sabar untuk hal ini terjadi, dan akhirnya ia menerima apa yang dijanjikan Allah.
16 Ketika manusia bersumpah, mereka memanggil seseorang yang lebih besar daripada dirinya sendiri. Sumpah itu membuktikan bahwa apa yang dikatakan adalah benar, dan tidak ada bantahan mengenai hal itu. 17 Allah ingin membuktikan kepada orang-orang yang akan menerima apa yang dijanjikan bahwa janji-Nya itu benar. Ia mau mereka mengerti dengan jelas bahwa tujuan-Nya tidak pernah berubah. Karena itu, Ia menegaskan apa yang dikatakanNya dengan sumpah. 18 Kedua hal ini tidak dapat berubah: Allah tidak dapat berbohong ketika Ia mengatakan sesuatu, dan Ia tidak dapat berbohong ketika Ia bersumpah.
Jadi, dua kenyataan ini adalah pertolongan besar bagi kita yang datang kepada Allah untuk perlindungan. Keduanya menghibur kita untuk semakin teguh berpegang pada pengharapan yang adalah milik kita. 19 Pengharapan yang kita miliki ini seperti jangkar bagi jiwa kita, yang kuat dan pasti serta aman bagi kita. Pengharapan itu menembus sampai ke balik tirai Bait Allah.[b] 20 Yesus telah masuk ke sana dan membuka jalan bagi kita. Ia menjadi Imam Besar untuk selamanya, sama seperti Melkisedek.
Imam Melkisedek
7 Melkisedek adalah Raja Salem dan imam bagi Allah yang Mahatinggi. Ia bertemu Abraham ketika Abraham pulang setelah mengalahkan raja-raja. Hari itu Melkisedek memberkati Abraham. 2 Lalu Abraham memberinya sepersepuluh dari semua yang dimilikinya.
Nama Melkisedek, Raja Salem, memiliki dua arti. Arti pertama adalah “raja keadilan” dan arti kedua adalah “raja damai”. 3 Tidak ada orang yang mengetahui siapakah ayah atau ibunya,[c] atau dari mana asalnya. Dan tidak ada orang yang tahu kapan ia dilahirkan atau kapan ia mati. Seperti Anak Allah, Melkisedek menjadi imam sepanjang waktu.
4 Bayangkan betapa agungnya Melkisedek. Bahkan Abraham, bapa leluhur kita, menghormatinya dengan pemberian sepersepuluh dari semua hasil perangnya. 5 Dan hukum Taurat menentukan bahwa suku Lewi yang menjadi imam-imam harus mendapatkan perpuluhan dari umat Israel, walaupun mereka dan sukunya berasal dari keturunan Abraham. 6 Meskipun Melkisedek bukan berasal dari suku Lewi, tetapi ia mendapat sepersepuluh dari Abraham. Dan ia memberkati Abraham, orang yang menerima janji-janji Allah itu. 7 Semua orang tahu bahwa orang yang berkedudukan tinggi selalu memberkati orang yang berkedudukan rendah.
8 Para imam tersebut menerima sepersepuluh, tetapi mereka hanyalah manusia yang hidup dan kemudian mati. Tetapi Melkisedek, yang mendapat sepersepuluh dari Abraham, terus hidup, seperti yang dikatakan Kitab Suci. 9 Mereka dari suku Lewi menerima sepersepuluh dari orang-orang. Tetapi kita bisa juga katakan bahwa ketika Abraham membayar Melkisedek sepersepuluh, orang-orang Lewi juga ikut membayarnya. 10 Benar Lewi belum lahir waktu itu, tetapi ia sudah hidup sebagai bagian dari Abraham, leluhurnya, ketika Melkisedek bertemu dengannya.
11 Hukum Taurat diberikan kepada umat Israel di bawah cara keimaman dari suku Lewi. Tetapi tidak ada orang yang bisa menjadi sempurna melalui cara kerja keimaman ini. Maka perlu adanya imam lainnya, imam yang seperti Melkisedek, bukan Harun. 12 Dan ketika imam yang berbeda datang, maka hukumnya perlu diubah juga. 13 Yang kami maksudkan adalah Tuhan Yesus, yang berasal dari suku lain. Belum ada seorang pun dari suku tersebut yang pernah melayani sebagai imam di altar. 14 Kita tahu, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda, tetapi Musa tidak pernah mengatakan apa pun tentang imam-imam yang berasal dari suku itu.
Yesus adalah imam seperti Melkisedek
15 Hal-hal ini menjadi semakin jelas ketika kita melihat imam lain yang muncul seperti Melkisedek. 16 Tuhan Yesus menjadi imam, tetapi bukan menurut aturan hukum mengenai keturunan tertentu. Ia menjadi imam menurut kuasa hidup yang tidak pernah berakhir. 17 Sebab Kitab Suci menulis tentang Dia, “Engkau adalah Imam selama-lamanya sama seperti Melkisedek.”(B)
18 Jadi, peraturan lama sekarang sudah berakhir karena peraturan itu lemah dan tidak dapat membantu kita. 19 Hukum Taurat tidak dapat membuat apa pun menjadi sempurna. Tetapi sekarang, kita mendapat harapan yang lebih baik. Dan harapan ini memberikan kita keyakinan untuk mendekati Allah.
20 Dan perlu diketahui bahwa Allah membuat janji dengan bersumpah ketika Ia menjadikan Yesus sebagai Imam Besar. Sedangkan imam lainnya menjadi imam tanpa bersumpah. 21 Tetapi Yesus menjadi iman dengan sumpah Allah. Allah berkata kepada-Nya:
“Tuhan membuat janji dengan bersumpah
dan tidak akan mengubah pikiran-Nya:
‘Engkau menjadi imam selama-lamanya.’”(C)
22 Jadi, ini berarti bahwa Yesus adalah jaminan dari perjanjian yang lebih baik antara Allah dengan umat-Nya.
23 Ada banyak orang yang juga yang sudah menjadi imam. Kalau ada imam yang mati, imam lain menggantikan tugasnya. 24 Tetapi Yesus hidup selamanya sehingga Ia tidak akan pernah berhenti bertugas sebagai Imam. 25 Karena itu, Yesus dapat menyelamatkan mereka yang datang kepada Allah melalui-Nya. Ia dapat melakukan ini selamanya, sebab Ia selalu hidup dan siap menjadi Perantara bagi mereka dan Allah.
26 Yesus adalah Imam Besar yang kita perlukan. Ia kudus dan tidak memiliki dosa dalam diri-Nya. Ia suci dan tidak dipengaruhi oleh orang berdosa. Dan Ia ditinggikan melebihi langit. 27 Yesus tidak seperti imam-imam lainnya. Mereka harus mempersembahkan korban setiap hari; untuk dosa mereka sendiri dan kemudian untuk dosa-dosa orang lain. Tetapi Yesus tidak perlu melakukan ini. Ia hanya mempersembahkan korban sekali untuk selamanya ketika Ia mempersembahkan diri-Nya. 28 Hukum Taurat memilih imam-imam besar yang mempunyai kelemahan seperti manusia umumnya. Tetapi setelah hukum itu, Allah berjanji dengan bersumpah yang menjadikan Anak-Nya sebagai Imam Besar. Dan Anak itu, disempurnakan melalui penderitaan, akan melayani selama-lamanya.
Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca @ 2021 Bible League International